Misteri Keangkeran Menara Saidah di Jakarta Timur (Cerita Dari Tetangga Sebelah)

Selasa, 24 Desember 2013

Menara Saidah yang berada di daerah Cawang atau tepatnya di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, merupakan bangunan untuk perkantoran dengan bergaya era Romawi Kuno yang memiliki 28 lantai.
Menara Saidah ini sempat dijadikan perkantoran, namun kemudian ditutup pada tahun 2007 dan tidak digunakan lagi. Beredar kabar bahwa gedung ini memiliki banyak cerita mistis. Berikut rangkuman lima misteri seputar Menara Saidah, sebagai berikut:

1. Bangunan Miring
Beredar kabar tentang Menara Saidah ditutup pada tahun 2007 dikarenakan konstruksi bangunan tersebut yang jelek sehingga bangunannya miring dan bisa berbahaya bagi para karyawan yang memakai bangunan tersebut. Namun, kabar tersebut kemudian dibantah oleh pihak manajemen Menara Saidah tersebut.

2. Lift Gedung
Beredar kabar banyak penyewa kantor yang pindah dari Menara Saidah tersebut dikarenakan lift gedung yang berjalan lambat sekali. Dikarenakan lambatnya lift tersebut, aktivitas dan mobilitas para karyawan menjadi terganggu.

Lift tersebut memang sering kali diperbaiki karena jalannya yang lambat. Menurut sudut pandang paranormal menyatakan bahwa di dalam lift tersebut banyak makhluk halus yang menunggui sehingga menyebabkan lift menjadi berat.

3. Lantai 14
Beredar cerita menyeramkan tentang lantai 14 Menara Saidah tersebut. Konon, suatu malam ada seorang wanita yang ingin menjemput saudaranya di lantai 14. Kemudian seorang satpam mengantarkan wanita tersebut memakai lift. Ketika sampai di lantai 14, wanita yang diantarkan satpam tersebut mendadak menghilang.

Satpam yang berada di lantai 14 tersebut, kemudian mendengar suara ketikan dari salah satu meja kerja. Namun, ketika di lihat-lihat, tidak ada satu orang pun yang bekerja pada malam itu. Satpam yang panik, kemudian lari melewati tangga darurat dan akhirnya ia pingsan setelah melihat sosok makhluk halus di tangga darudat tersebut.

4. Perempuan Baju Merah
Menurut cerita masyarakat sekitar Menara Saidah, mereka sering mengadukan kepada satpam tentang adanya penampakan hantu perempuan berbaju merah yang duduk di tembok parkiran.

Bahkan ada juga yang melihat lampu ruangan di salah satu lantai gedung yang tidak terpakai tersebut menyala pada malam hari dan seperti terlihat orang-orang yang lalu-lalang dari ruangan tersebut.

5. Bekas Kuburan
Cerita versi masyarakat, bangunan Menara Saidah tersebut berdiri di bekas areal pemakaman sehingga banyak kejadian mistis di gedung tersebut. Menurut paranormal, bahwa di setiap lantai gedung tersebut dihuni oleh jenis makhluk halus yang berbeda-beda dan mempunyai ukuran yang besar.

Selain dikarenakan hal mistis dari gedung tersebut, kabar tentang konstruksi gedung tersebut yang bermasalah membuat para penyewa kantor pergi satu-persatu. Dikarenakan konstruksi Menara Saidah yang bermasalah tersebut, maka gedung tersebut akhirnya dikosongkan dan diperkirakan akan dirobohkan.

Segara Anakan, Pantai Tanpa Lautan Di Pulau Sempu

Kamis, 13 Juni 2013

Keindahan Segara Anakan sudah lebih dikenal oleh masyarakat sekarang, karena sudah banyak yang pernah berkunjung kesana, dan bercerita tentang pengalamannya baik dari mulut ke mulut maupun di share di dunia maya seperti yang aku lakukan sekarang. saya ke pantai ini cuman sekali...... dengan kondisi setengah sakit karena mabuk perjalanan....hehehehe..

 Bila saja perbukitan yang mengelilinginya dihilangkan, maka Segara Anakan akan menjadi sebuah pantai "sesungguhnya" dengan ombak yang besar. Namun karena keunikan inilah, laguna nan indah ini menjadi objek wisata dan petualangan yang sangat digemari oleh para pecinta alam maupun wisatawan.
 
Segara Anakan adalah sebuah laguna atau danau air laut yang dikelilingi oleh perbukitan dan karang. Air dari danau ini berasal dari air laut yang masuk melalui bagian bukit atau karang yang berlubang karena terjangan ombak. Sehingga kedalaman atau debit air di laguna ini berubah-ubah. 
Air di laguna ini berwarna hijau namun sangat jernih. Kita bisa melihat ikan - ikan kecil dan terumbu karang di dasar laguna dengan mata telanjang. Lebih baik menggunakan atau membawa kacamata renang bila sobat berenang disini karena airnya terasa perih bila terkena mata. Di tepi laguna terhampar pasir putih yang sangat terang dan halus. Biasanya banyak pengunjung yang mendirikan tenda di atas pasir putih ini.
 
Karena Segara Anakan ini berada di sebuah pulau yang merupakan cagar alam, tidak heran bila pengunjung bisa menjumpai beberapa ekor kera coklat dan kera hitam yang bermain diatas batang pohon maupun yang turun di pantai untuk mencari makanan.
Di depan laguna, pengunjung bisa mendaki sebuah bukit kecil untuk melihat hantaman ombak Samudera Hindia yang mengerikan. Pengunjung bisa berfoto disini dengan latar belakang birunya lautan lepas dan kokohnya tebing tinggi menjulang.
Untuk menuju ke Segara Anakan, pengunjung harus menyeberangi selat sempu dari Pantai Sendang Biru selama 15 menit. Dilanjutkan dengan berjalan kaki menembus hutan belantara sekitar 1-1,5 jam. Setelah itu hamparan air berwarna hijau dan jernih dengan pasir putihnya tersajikan didepan mata.